Berkah di Bulan Ramadhan

Standar

Meskipun harus menempuh perjalanan ke Magelang pada bulan puasa ini, namun kenyamanan kereta Argo Dwipangga membuatku tak merasakan lapar dan dahaga sama sekali.

Justru yang sedang kurasakan adalah perasaaan dag dig dug karena pada hari ini bertepatan dengan tanggal pengumuman hasil SBMPTN 2017 secara on line (13 Juni 2017).

Sejak beberapa minggu yang lalu, putriku memang sudah memohon agar saat pengumuman SBMPTN 2017 nanti aku tidak berada di rumah. Persis seperti saat menjelang pengumuman SNMPTN 2017 sebelumnya. Mungkin putriku tidak ingin melihat langsung bagaimana ekspresiku saat pengumuman muncul di layar laptopnya, baik itu lolos/tidaknya ๐Ÿ˜€

Kebetulan pada saat pengumuman hasil SNMPTN 2017 yang lalu, aku memang sedang di luar rumah karena bertepatan dengan arisan bersama teman. Meskipun sedang arisan, saat menunggu detik-detik pengumuman hasil SNMPTN 2017 adalah saat yang cukup mendebarkan.

Ketika sebuah messenger kuterima dari putriku yang mengabarkan kegagagalannya di SNMPTN 2017, tak hanya putriku.., jujur saja saat itu aku juga ikut terkejut dan kecewa karena hasilnya tidak seperti yang kami harapkan. Yah, putriku belum lolos SNMPTN.. ๐Ÿ˜ฆ

Aku terkejut dan kecewa karena ternyata semua prestasi yang telah diraih oleh putriku selama bersekolah di SMA ternyata tak banyak membantunya untuk kelolosannya di SNMPTN ini. Sedangkan beberapa siswa yang bahkan tak memiliki prestasi sama sekali baik di sekolah maupun di luar sekolah malah berhasil lolos di PTN ternama.

Aku sempat berpikir, jangan-jangan faktor index sekolah sangat berpengaruh di sini. Karena melihat dari perbandingan jumlah siswa yang diterima di jalur SNMPTN pada dua SMAN favorit di kota Cirebon dengan SMAN tempat putriku bersekolah memang cukup jauh. Siswa yang lolos SNMPTN dari dua SMAN favorit itu jumlahnya mencapai ratusan. Sedangkan di SMAN putriku, hanya mencapai puluhan siswa saja yang lolos.

Memang banyak hal yang mungkin berpengaruh dalam kelolosan di jalur SNMPTN selain faktor tadi. Bisa faktor alumni, keketatan pilihan jurusan, keberuntungan dan lain-lain. Bahkan ada yang secara sarkas mengatakan seperti kocokan arisan ๐Ÿ˜€ Mungkin karena saking misteriusnya yaa..

Tapi yang pasti hanya Allah Swt. Yang Maha Tahu mana yang terbaik untuk kita. Bila diterima di jalur SNMPTN, berarti itu yang terbaik menurut Allah Swt.. Tapi bila belum diterima, berarti masih ada yang lebih baik yang harus diperjuangkan. Yaitu melalui jalur SBMPTN,  jalur mandiri atau di PTS. Maka putriku juga kudaftarkan di sebuah PTS sebagai alternatif bila ternyata nanti tak lolos di PTN.

Setelah masa mendebarkan penantian hasil SNMPTN berlalu, kini tibalah masa yang lebih mendebarkan, yaitu penantian hasil SBMPTN. Sesuai permintaan putriku, saat tanggal pengumuman tiba, aku tidak berada di rumah.  Kebetulan aku memang sedang dalam perjalanan menuju ke kota Magelang.

Perjalananku ke Magelang kali ini selain untuk menjenguk ibu, juga untuk membantu penyelenggaraan pengajian di rumah (bertepatan dengan 1 tahun wafatnya ayahku).

Tak lama lagi hasil UTUL UGM juga akan diumumkan (16 Juni 2017). Pada tanggal tersebut aku sedang dalam perjalanan pulang ke Cirebon. Rencanaku berada di Magelang adalah dari tanggal 13 sampai 16 Juni 2017.

Pengumuman hasil SBMPTN 2017 akan diumumkan hari ini tepat pada jam 14.00. Waktu terasa bergerak melambat saat mendekati jam 14.00. Rasanya sudah tak sabar untuk segera mengetahui hasilnya setelah lelah dalam penantian selama kira-kira 1 bulan lamanya sejak pelaksanaan SBMPTN.

Sementara itu beberapa saudara dan teman mulai ramai menghubungi smartphoneku untuk menanyakan hasil SBMPTN putriku. Hal ini membuat hatiku makin deg-degan saja. Tangan dan kakiku sampai terasa dingin semua. Bukan karena dinginnya AC di dalam kereta. Tapi lebih karena rasa tegang yang makin mencekamku.

Padahal sebetulnya aku sudah berusaha untuk bersikap tenang dan legowo agar siap menerima apapun hasilnya nanti. Tapi rasa tak tega terhadap putriku bila kemungkinan terburuk yang terjadi itulah yang membuat hatiku dag dig dug tak keruan.

Apalagi ada beberapa info yang menyebutkan bahwa jurusan dan PTN yang menjadi pilihan putriku itu passing gradenya termasuk yang tertinggi, peminatnya banyak, namun daya tampungnya sedikit. Sedangkan dari total hampir 800.000 peserta SBMPTN 2017, siswa yang diterima nanti tidak mencapai 200.000 siswa. Hmm, benar-benar persaingan yang sangat ketat…

Tapi apapun hasilnya nanti.. kami memang harus siap.  Sehingga sebagai seorang ibu, aku hanya bisa mendoakan kesuksesan putriku bahkan hingga detik terakhir pengumuman hasil SBMPTN.

Waktu terus berjalan hingga melewati beberapa menit dari jam 14.00. Tapi belum ada kabar apapun dari putriku. Karena penasaran, aku segera menghubunginya. Ternyata ia sedang mengalami kesulitan saat membuka beberapa link yang disediakan untuk meihat pengumuman hasil SBMPTN 2017.

Mungkin karena pada hari dan jam tersebut semua peserta SBMPTN yang berjumlah hampir 800.000 orang siswa itu secara bersamaan membuka link-link tersebut. Itu belum termasuk orangtua, guru dan teman para siswa yang ikut membuka linknya. Maka meskipun sudah disediakan beberapa mirror, tapi tetap saja masih error saat dibuka.

Sempat kutawarkan bantuan untuk ikut membuka linknya melalui smartphoneku. Tapi putriku tak mengizinkan. Karena ia ingin dirinya sendirilah yang nanti pertama kali melihat hasil SBMPTN itu, apapun hasilnya nanti.

Tak lama kemudian ada notifikasi messenger yang masuk dari putriku.

“Dheg..!! ” jantungku seketika berdegup kencang.

“Lolos/ tidak lolos ya???” Pertanyaan itu berkecamuk dalam hati dan pikiranku.

“Bismillahirrahmaanirrahiim..,” aku langsung membuka messenger dari putriku.

“Alhamdulillah, STEI ITB.” Begitu isi berita dari putriku. (Yang diketik putriku: STEI ITN. Mungkin karena saking senangnya jadi salah ketik ya..)

“Alhamdulillah…, ” spontan aku membalasnya dengan gembira. Tapi sejenak aku sempat terdiam,  antara percaya dan tidak percaya dengan berita dari putriku itu.

“Beneran kan?” Aku bertanya padanya untuk lebih memastikannya.

“Iyaaa.” Jawaban polosnya seolah melepaskan keteganganku.

“Plooonnng,” rasanya lega hatiku mendengar jawaban putriku itu.

“Alhamdulillah…, terima kasih ya Allah atas dikabulkannya doa kami…,” puji syukur yang tak terhingga kupanjatkan kepada Allah Swt. Yang Maha Pemurah atas berkah-Nya di bulan Ramadhan ini. Semoga putriku mampu mengikuti materi kuliahnya nanti dengan baik, kembali berprestasi dan berhasil berkarya sesuai ilmunya yang dapat bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.. Aamiin…

Dalam komunikasiku berikutnya dengan putriku di messenger, aku bisa merasakan betapa bahagia hatinya setelah terkabul harapannya diterima di kampus dan jurusan impiannya itu. Tak sia-sia semua usaha yang sudah dilakukannya selama ini.

Dari doa yang sungguh-sungguh, latihan soal SBMPTN sampai tengah malam, bergabung di bimbel persiapan khusus SBMPTN dan mengikuti beberapa Try Out yang cukup meletihkan. 

Meski sempat terhenti setengah tahun saat mengikuti bimbel karena waktunya tersita untuk persiapan OSN dan FLS2N, alhamdulillah putriku masih mampu mengejar ketertinggalannya kembali. Usaha yang diiringi dengan doa memang tidak mengkhianati hasil.

Berita gembira dari putriku itu langsung disambut dengan bertubinya ucapan selamat dari keluarga, saudara, dan teman-temanku melalui WA dan media sosial. Suasana gembira ini membuat perjalanan tak terasa lama. Karena dalam waktu singkat, kereta sudah tiba di stasiun Tugu, Yogyakarta.

Setelah mampir sejenak di mushala stasiun, aku melanjutkan perjalanan menuju ke kota Magelang dengan naik kendaraan minibus Damri. Entah karena saking gembiranya atau apa ya, aku sampai lupa tidak membeli makanan dan minuman untuk persiapan berbuka puasa di stasiun tadi.

Maka ketika azan Maghrib berkumandang, sedangkan mobil Damri yang kutumpangi ini belum juga tiba di Magelang, jadinya aku tak bisa langsung berbuka puasa. Begitu mobil Damri tiba di sebuah hotel di Magelang (tempat poolnya), aku segera mencari warung terdekat untuk membeli air mineral dan susu dalam kemasan untuk berbuka puasa.

Sambil menunggu jemputan adik perempuanku, aku mencari makanan ringan yang dapat kujadikan sebagai pengganjal perutku sementara. Karena saat itu perutku sudah mulai terasa keroncongan. Kebetulan di warung tersebut terlihat beberapa bahan racikan wedang roti.

Tapi ternyata hari ini ibu pemilik warung sedang tidak berjualan wedang roti. Lalu aku menanyakan barangkali ada masakan lain yang dijualnya? Tapi tak ada juga, karena memang hari ini ia sedang libur jualan masakan. Padahal katanya biasanya ia berjualan.

Ya sudah deh, kurasa cukuplah air mineral dan susu yang kubeli tadi sebagai pengganjal perutku. Toh nanti sebentar lagi adikku sudah datang menjemputku. Ketika aku mengeluarkan uang untuk membayar air mineral dan susu kemasan, tiba-tiba ibu pemilik warung itu mengeluarkan sepiring nasi hangat lengkap dengan sayur nangka dan telur dadar dari dalam rumahnya, lalu diberikannya padaku.

Wah, kayaknya enak nih masakannya… Aromanya memang menerbitkan selera makan. Aku langsung melebihkan pembayaran uangnya karena bermaksud membelinya saja. Kupikir biasanya kan ibu itu memang berjualan nasi dan sayur matang. Tapi ternyata ibu itu hanya mau menerima uang pembayaran untuk air mineral dan susu kemasan saja. Sedangkan nasi, sayur nangka dan telur dadarnya sengaja ia berikan untukku.

Aku memaksa ibu itu untuk menerima uangku. Tapi ibu itu benar-benar menolak karena ia ikhlas ingin berbagi makanan untuk musafir yang akan berbuka puasa seperti diriku ini. Malah ia menambahkan es mentimun yang segar untuk hidangan berbuka puasaku. Masya Allah.. Baik banget ibu pemilik warung itu.

Aku jadi teringat sebuah hadits Nabi Muhammad Saw.tentang pahala orang yang memberi makan orang yang berbuka puasa berikut ini:
ู…ูŽู†ู’ ููŽุทู‘ูŽุฑูŽ ุตูŽุงุฆูู…ู‹ุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูุซู’ู„ู ุฃูŽุฌู’ุฑูู‡ู ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ู‚ูุตู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฌู’ุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุฆูู…ู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง

โ€œSiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.โ€

(HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

[Sumber : https://rumayshodotcom/1147-pahala-besar-di-balik-memberi-makan-berbukadothtml]

Ada lagi keutamaan lain dari memberi makan orang yang akan berbuka puasa seperti yang disebutkan dalam hadits berikut ini:

Dari โ€˜Ali, ia berkata, Nabi Saw. bersabda,

ยซ ุฅูู†ู‘ูŽ ููู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุบูุฑูŽูู‹ุง ุชูุฑูŽู‰ ุธูู‡ููˆุฑูู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุจูุทููˆู†ูู‡ูŽุง ูˆูŽุจูุทููˆู†ูู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุธูู‡ููˆุฑูู‡ูŽุง ยป. ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุฃูŽุนู’ุฑูŽุงุจูู‰ู‘ูŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู…ูŽู†ู’ ู‡ูู‰ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ยซ ู„ูู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุทูŽุงุจูŽ ุงู„ู’ูƒูŽู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุฃูŽุทู’ุนูŽู…ูŽ ุงู„ุทู‘ูŽุนูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฏูŽุงู…ูŽ ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ู†ููŠูŽุงู…ูŒ

โ€œSesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.โ€ Lantas seorang Arab Baduwi berdiri sambil berkata, โ€œBagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?โ€ Nabi Saw. menjawab, โ€œUntuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.โ€

(HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

[Sumber : https://rumayshodotcom/1147-pahala-besar-di-balik-memberi-makan-berbukadothtml]

Sebagai tanda terima kasih aku langsung mendoakannya, semoga dagangan warungnya laris dan diberkahi Allah Swt. Aamiin… Ibu itu juga ikut mengamini doaku.

Sambil menikmati makanan dan minuman pemberiannya, dalam hati tak henti aku mengucap syukur atas limpahan rejeki dan berkah yang sudah kuterima selama ini.., khususnya berkah pada hari ini di bulan Ramadhan ini.

Baik itu berupa kabar gembira tentang lolosnya putriku di pilihan pertama jurusan dan kampus impiannya maupun pemberian makanan dan minuman yang nikmat dan berlimpah di saat aku sedang mencarinya untuk berbuka puasa.

Alhamdulillah… Berkah di bulan Ramadhan.. ๐Ÿ™‚

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.